Umat manusia kini menghadapi persimpangan dengan dua cabang yang saling bertentangan. Satu cabang menuntun kita ke masa depan yang berkelanjutan, sejahtera, dan inklusif bagi semua. Cabang lainnya menuntun kita ke masa depan yang penuh bencana, sarat akan kesengsaraan, dan hanya menguntungkan sebagian kecil orang. Kami percaya bahwa umat manusia bisa dan harus memilih jalan yang pertama — jalan yang menuntun ke keberlanjutan, kesejahteraan, dan inklusivitas — alih-alih jalan kedua. Untuk itu, diperlukan pemahaman kolektif yang lebih luas atas faktor-faktor yang telah mengantarkan umat manusia pada persimpangan tersebut — antara lain ketimpangan, perubahan iklim, automasi, dan globalisasi. Progresa hadir untuk memperluas pemahaman terkait faktor-faktor tersebut. Kami adalah komunitas dan wadah pemikir mahasiswa yang mengkaji isu-isu masa depan — isu-isu ketimpangan, perubahan iklim, automasi, dan globalisasi. Kami akan menganalisis isu-isu tersebut secara luas, holistik, dan multidisiplin tanpa mengecualikan aspek-aspek filosofis dan etika yang penting namun seringkali terabaikan.
Kami juga percaya bahwa ilmu ekonomi memiliki posisi yang unik dalam mempengaruhi diskursus seputar isu-isu tersebut karena perannya yang besar dalam pengambilan kebijakan. Namun, metode-metode berpikir yang konvensional dan usang tidak lagi cukup untuk mempelajari isu-isu tersebut,. Masalah-masalah modern membutuhkan solusi-solusi yang juga modern. Tidak seperti dalam disiplin lain, diskursus akademik dalam ilmu ekonomi telah didominasi oleh satu metode berpikir — paradigma neoklasik. Meskipun ada kala dimana paradigma ini bermanfaat dan relevan, sudah saatnya jalan-jalan menuju reformasi dan inklusi dibuka dan pendekatan-pendekatan baru dan non-konvensional (seperti ilmu ekonomi perilaku) menjadi bagian yang lebih besar dari ilmu ekonomi aliran utama. Keynes pernah mengatakan bahwa “kesulitan ada, bukan dalam ide-ide baru, melainkan dalam melepaskan diri dari ide-ide lama”. Maka, analisis kami mengenai isu-isu tersebut juga akan memasukkan sudut pandang yang mungkin belum menjadi bagian dari ilmu ekonomi aliran utama pada diskursus sekarang.
Untuk menghasilkan perubahan, kami juga percaya bahwa setiap organisasi harus beranjak dari alam teoretis dan berpindah ke alam praksis. Advokasi akan menjadi salah satu tujuan kami. Riset dan kajian kami akan didiseminasikan ke publik dalam bentuk yang mudah diakses dan dicerna. Ditambah lagi, kami berharap output kami dapat menyediakan informasi bagi mereka yang memiliki kekuasaan untuk menghasilkan perubahan. Meskipun isu-isu ketimpangan, perubahan iklim, automasi, dan globalisasi adalah isu-isu global yang melampaui batas negara, kami merasa bahwa ruang yang tersedia untuk diskursus publik mengenai isu-isu ini masih sempit di Indonesia. Hal tersebut telah berkontribusi pada kealpaan dan kurangnya keterdesakan walau isu-isu tersebut adalah isu-isu terpenting pada zaman kita. Oleh karena itu, sebagian output kami akan disesuaikan secara eksklusif untuk konteks dan realita di Indonesia untuk mendorong diskursus publik lokal.
Manifesto ini berfungsi sebagai visi pendirian komunitas dan wadah pemikir mahasiswa ini. Untuk mengutip Keynes lagi: “Ide-ide ekonom dan filsuf, baik ketika mereka benar atau salah, lebih berpengaruh dari yang dipahami pada umumnya. Bahkan, dunia ini hampir seluruhnya diatur oleh ide-ide tersebut.” Kami berharap komunitas kami yang awalnya kecil ini dapat menebar benih-benih untuk diskursus yang lebih luas. Harapan kami komunitas ini dapat menghasilkan kesadaran dan pemahaman publik yang lebih tinggi, yang memang selalu merupakan awal dari setiap perubahan dan aksi yang berarti. Bibit-bibit kemajuan selalu berdiam di dalam bunga-bunga ide yang bermekaran, dan karenanya kami percaya bahwa kemajuan tidak hanya mungkin, ia tidak terhindarkan.
Tertanda,
Pelopor-pelopor Progresa